Walaupun dia diperkenalkan di pertengahan jalan melalui percubaan yang gagal untuk mengalahkan datuknya, Konohamaru pada mulanya mendapat kenikmatan tertentu dalam statusnya sebagai cucu Hokage: dia sering terhindar dari dihukum atas tindakannya dan akan menolong orang-orang yang tidak bersedia untuk melawannya . Apabila Naruto tidak menahan diri dan bebas memukulnya, Konohamaru menjadi kagum dengannya dan menyatakan Naruto sebagai saingan dan panutannya, memanggilnya "bos" (オ ヤ ブ ン, oyabun) dan "kakak" (兄 ち ゃ ん, Nīchan) . Seperti Naruto, Konohamaru cenderung keras, keras kepala, menghabiskan banyak waktu untuk mencipta ninjutsu sesat, dan, dalam anime, bahkan meniru gambar pendaftaran ninja kabuki Naruto ketika mengambil sendiri. Dia juga mengakhiri banyak kalimatnya dengan "kore" (コ レ, secara harfiah bermaksud: "hey", "oi", "yo"), sama seperti yang dilakukan Naruto dengan "dattebayo".

Konohamaru juga mengambil sejumlah sifat baik dari Naruto, seperti kesedaran bahawa menjadi Hokage adalah proses panjang yang tidak ada jalan pintas. Ini membuat Konohamaru melanjutkan pelajarannya di Akademi dan menjadikan tugas tutornya, Ebisu, jauh lebih mudah. Dalam usahanya untuk naik ke level Naruto, Konohamaru menguasai sejumlah jutsu tingkat jōnin ketika masih genin dan menerapkan penolakan untuk lari dari pertarungan, bahkan melawan lawan yang unggul. Dalam anime, Konohamaru akhirnya melangkah ke persaingannya dengan Naruto untuk mantel Hokage, dan memutuskan bahawa dia akan menjadi Hokage hanya setelah Naruto mendapat giliran. Bertahun-tahun kemudian, dia menjadi lebih dewasa dan menghargai tugas yang ada, walaupun kekagumannya terhadap Naruto masih dapat menunjukkan: Konohamaru menjadi emosional dengan prospek bahwa dia dapat membimbing putra Naruto, Boruto Uzumaki, dengan cara yang sama seperti yang dibimbing oleh Naruto. Kasihannya terhadap Boruto telah berkembang menjadi cinta persaudaraan, secara diam-diam menyukai bagaimana Boruto sering menyebutnya sebagai "Big Brother" walaupun dia secara rasmi menegaskan bahawa anak itu harus menggunakan "Sensei" setelah Boruto memasuki Akademi, dan sangat ingin melihat Boruto berkembang. Dia juga telah menjalin ikatan yang kuat dengan bibi Boruto, Hanabi Hyūga, yang juga mempunyai kasih sayang yang sama terhadap keponakannya.

Walaupun sebagian besar penghormatan Konohamaru terhadap Naruto memang pantas, beberapa pujian dari Konohamaru padanya lebih banyak disebabkan oleh kebodohan dan kekentalannya sendiri: ketika dia melakukan perjalanan semasa pertemuan pertama mereka, dia menganggap Naruto melakukan sesuatu, tidak mahu menyalahkan kekoknya sendiri; Teknik Jubah Konohamaru yang tidak dapat dilihat selalu ditemui oleh Naruto bukan kerana kemahiran Naruto, tetapi kerana pelaksanaan penyamaran Konohamaru sangat buruk. Naruto mendorong pujian ini sampai tahap tertentu, tidak pernah menolak pujian dan tidak pernah membetulkan persepsi Konohamaru tentang dia sebagai lelaki wanita.

Konohamaru telah menunjukkan ketahanan emosional yang sangat besar, pulih dari tragedi di dekat hatinya, seperti kematian datuk dan pamannya, Asuma Sarutobi, dalam waktu yang relatif singkat, menunjukkan kemampuan untuk mengatasi kesedihan yang menghancurkan hati yang melampaui tahun-tahunnya . Aspek keperibadiannya ini cenderung meniru keinginan Naruto untuk mengambil Wasiat Api, kerana Naruto juga harus menghadapi banyak kehilangan dan kemurungan pada usia muda, tetapi tetap berpegang pada pandangannya yang optimis dan sengaja.

Menjelang dewasa, Konohamaru terbukti sangat menjaga murid-muridnya, terutama Boruto. Dia merasa sangat gembira ketika Boruto meminta Konohamaru untuk mengajarnya Rasengan karena Naruto adalah orang yang mengajarkannya kepadanya. Walaupun sangat peduli dengan murid-muridnya, di anime itu, dia terkejut dan awalnya bertentangan ketika penyataan bahawa Mitsuki adalah anak lelaki Orochimaru, lelaki yang membunuh datuk Konohamaru, mengalami kesukaran mengumpulkan perasaannya yang sebenarnya sehingga Mirai berbicara dengannya daripadanya.